Skip to main content
Berita

Lebih dari 8.000 ekor kura-kura hidung babi diselamatkan di Indonesia

By Januari 10, 2014April 15th, 2025No Comments

Dalam gambar yang diambil pada 9 Januari 2014 ini, seorang petugas memegang bayi kura-kura hidung babi di Tangerang, provinsi Banten. Hewan-hewan yang rentan itu akan dikirim ke pasar di Singapura atau Cina. Foto AFP

Pejabat Indonesia mengatakan pada 10 Januari bahwa mereka telah menyelamatkan lebih dari 8.000 bayi kura-kura hidung babi yang disembunyikan di dalam koper dan diperkirakan akan dikirim ke Cina dan Singapura. Sebanyak 2.968 ekor ditemukan dalam empat koper di bandara yang melayani ibu kota Jakarta setelah tiba dari wilayah terpencil Papua timur, kata Zaenal Abidi, petugas karantina.

“Koper-koper itu penuh dengan kotak plastik yang masing-masing berisi 15 hingga 20 kura-kura. Sayangnya, 14 di antaranya mati saat tiba,” katanya.

Pejabat bandara diminta pada 9 Januari untuk mewaspadai kura-kura hidung babi — yang tergolong rentan — setelah 5.400 ekor ditemukan dalam tujuh koper di Papua, katanya.

Abidi mengatakan bahwa kura-kura hidung babi yang diselundupkan melalui Jakarta biasanya dikirim ke Singapura atau Cina, di mana mereka dijual sebagai hewan peliharaan eksotis dan terkadang berakhir di pasar makanan.

Semua kura-kura akan dikembalikan ke habitat aslinya di Papua, kata Abidi. Ia menambahkan bahwa polisi mengetahui siapa yang telah memeriksa barang bawaan tersebut tetapi keberadaan mereka sekarang tidak diketahui.

Kura-kura hidung babi hanya ditemukan di Australia dan Nugini, sebuah pulau yang dibagi antara Papua Nugini dan Indonesia, dan dilindungi berdasarkan undang-undang konservasi Indonesia.

Ia memiliki hidung seperti moncong yang khas dan kaki berselaput. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam menggolongkan kura-kura hidung babi sebagai spesies yang rentan dan perdagangan spesies tersebut dibatasi.

 

Sumber: www.hurriyetdailynews.com