
Kura-kura berhidung babi hidup di Melbourne 5 juta tahun yang lalu. Kredit: Jaime Bran.
Kura-kura hidung babi ditemukan di ekosistem air tawar tropis di Australia utara dan Nugini, dan baru tiba di sini beberapa ribu tahun yang lalu.
Namun kini, para ilmuwan telah menemukan fosil kura-kura hidung babi berusia lima juta tahun di Melbourne, ribuan kilometer selatan dari rumah mereka yang biasa.
Penemuan ini diuraikan dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh para ahli biologi Universitas Monash, bekerja sama dengan Museum Victoria, yang diterbitkan hari ini di Papers in Palaeontology.
Kura-kura hidung babi terancam punah, dan merupakan satu-satunya yang selamat dari kelompok kura-kura tropis yang telah punah dari Belahan Bumi Utara.
Fosil yang disimpan di Museum Melbourne ditemukan di Beaumaris, pinggiran kota Melbourne di tepi teluk, 20 km dari CBD, dan sepenuhnya mengubah evolusi kura-kura hidung babi.
“Hampir seluruh sejarah evolusi kura-kura hidung babi terjadi di belahan bumi utara, dengan kemunculannya yang terbatas saat ini di tepi utara Australia,” kata penulis utama penelitian Dr James Rule, dari Sekolah Ilmu Biologi Universitas Monash.
“Penemuan fosil kura-kura hidung babi berusia lima juta tahun di Beaumaris mengubah gambaran ini sepenuhnya,” katanya.
Penemuan ini menunjukkan pola yang lebih luas dari kura-kura yang bermigrasi melintasi seluruh lautan di masa lampau untuk mencapai perairan tropis di Australia selatan.
“Spesimen fosil ini mengungkap sejarah evolusi kura-kura tropis yang sebelumnya tidak diketahui di Australia, dan menunjukkan bahwa kita masih harus banyak belajar tentang kura-kura hidung babi yang terancam punah,” kata Dr. Rule.
Lima juta tahun yang lalu, iklim di Melbourne jauh lebih hangat dan menjadi rumah bagi kura-kura yang hanya ditemukan di daerah tropis saat ini.
“Perubahan iklim dalam beberapa juta tahun terakhir menghilangkan habitat tropis ini, meninggalkan kura-kura hidung babi Australasia utara sebagai satu-satunya yang selamat,” kata Dr. Rule.
“Penemuan kami memberikan wawasan utama tentang perubahan iklim kuno yang membentuk distribusi spesies modern.”
Fosil ini adalah penemuan penting terbaru yang berasal dari situs fosil Beaumaris.
“Kami sangat beruntung di Melbourne karena memiliki fosil seperti itu di halaman belakang rumah kami sendiri,” kata Dr. Erich Fitzgerald, kurator senior paleontologi vertebrata di Museum Victoria dan salah satu penulis makalah tersebut.
“Fosil-fosil di Beaumaris masih memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan kita.”
Sumber: onash.edu