BOVEN DIGOEL – Kelompok Tunas Sawa Erma (TSE) dan IPB University bergandengan tangan dalam aksi pelestarian kura-kura moncong babi (Carrettochelys insculpta) di Sungai Kao dan Muyu di Kabupaten Boven Digoel, Papua, Sabtu (16/12). Satwa air tawar ini merupakan satwa endemik yang hanya ditemukan di kabupaten Papua Selatan seperti Asmat, Mappi, Merauke, dan Boven Digoel.
Proyek bersama ini diawali dengan penandatanganan kesepakatan dengan peneliti IPB University mengenai kesepakatan konservasi selama lima tahun yang dimulai pada tahun 2022 dan akan berakhir pada tahun 2026.
Peran TSE Group dalam proyek ini adalah menyediakan segala kebutuhan peneliti, seperti peralatan konservasi, akomodasi, dan transportasi selama penelitian berlangsung.
“Kura-kura moncong babi merupakan satwa endemik Papua. Hasil pengamatan kami selama ini telurnya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sehingga kami melakukan kajian ekologi terhadap kura-kura dewasa untuk melihat jangkauan pergerakannya. Tentu saja, dukungan TSE Group sangat membantu proses penelitian dan konservasi,” kata Mirza Dikari Kusrini, ilmuwan lingkungan, reptil, dan amfibi dari IPB.
Carettochelys insculpta merupakan satwa dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/1978 dan diperkuat dengan Peraturan Pemerintah 7/1999 serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 (tentang flora dan fauna yang dilindungi). Statusnya tersebut menuntut adanya upaya pencegahan kepunahan.