Skip to main content
Berita

Talking Turtles II: WCS Menemukan Lebih Banyak Kura-kura yang Bisa Berbicara

By Juni 26, 2017April 15th, 2025No Comments

NEW YORK (26 Juni 2017) – Para ilmuwan dari WCS dan kelompok lain telah menemukan bahwa kura-kura hidung babi (Carettochelys insculpta) telah bergabung dengan kelompok chelonia yang pandai bicara dan dapat bersuara. Para peneliti merekam 182 panggilan dari tujuh individu di alam liar dan di fasilitas penangkaran swasta dan menemukan bahwa kura-kura berkomunikasi satu sama lain saat makan, berjemur, dan bersarang.

Para peneliti menerbitkan studi mereka di jurnal Copeia. Penulisnya meliputi Camila Ferrara, Spesialis Kura-kura Akuatik untuk WCS; Richard Vogt dari Instituto Nacional de Pequisas da Amazônia; Carla Eisemberg dari Universitas Charles Darwin; dan J. Sean Doody dari Universitas Tennessee.

Hingga saat ini, para ilmuwan percaya bahwa sebagian besar kura-kura air tawar tidak memiliki interaksi sosial yang kompleks atau perawatan orang tua pascanatal.

Kura-kura hidung babi, yang juga disebut kura-kura Fly River, ditemukan di Australia, Nugini, dan Indonesia. IUCN mengklasifikasikan penyu sebagai Rentan karena perdagangan satwa liar ilegal dan hilangnya habitat.

Camila Ferrara dari WCS, penulis utama studi tersebut, mengatakan: “Penting untuk memahami cara penyu berkomunikasi untuk membantu melindungi mereka. Polusi suara yang dihasilkan oleh kapal, perahu, jet ski, dan kendaraan air bermotor lainnya dapat memengaruhi penerimaan suara oleh penyu dan berpotensi mengganggu komunikasi mereka.”

Selain itu, Ferrara mencatat bahwa strategi konservasi saat ini, yang mencakup mengisolasi individu muda di penangkaran setelah menetas, mungkin berdampak negatif pada interaksi sosial yang penting antara penyu betina dan penyu yang baru menetas.

Pada tahun 2014, WCS mendokumentasikan vokalisasi pada penyu sungai Amerika Selatan raksasa di Brasil. Sejak publikasi temuan tersebut, para pengelola sekarang segera melepaskan penyu yang baru menetas alih-alih menahannya hingga satu bulan sebelum melepaskannya ke alam liar sebagai bagian dari program awal.

Kebun Binatang Bronx milik WCS memamerkan kura-kura Fly River di JungleWorld, dan seekor kura-kura di World of Reptiles yang telah berada di kebun binatang tersebut sejak tahun 1958 – lebih lama dari hewan lainnya.

WCS berupaya menyelamatkan kura-kura dan penyu di seluruh dunia. Pada tahun 2012, WCS meluncurkan program di seluruh organisasi untuk menghidupkan kembali beberapa spesies kura-kura dan penyu yang paling terancam punah. Upaya yang dilakukan meliputi program pengembangbiakan di kebun binatang WCS di New York, program awal di luar negeri, dan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan spesies yang berada di ambang kepunahan.

 

Sumber: newsroom.wcs.org