Ratusan kura-kura hidung babi yang terancam punah yang diselundupkan dari Indonesia sebagai bagian dari perdagangan hewan peliharaan ilegal telah dikembalikan ke negara asal mereka.
Juru bicara Kementerian Kehutanan Masyhud mengatakan 609 bayi kura-kura tersebut termasuk di antara lebih dari 800 yang disita oleh pihak berwenang di Hong Kong awal tahun ini.
Mereka tiba di bandara internasional Jakarta Rabu lalu dan menunggu untuk dikirim ke habitat asli mereka di Papua, provinsi paling timur Indonesia.
Seorang pegawai peternakan Kadoorie menggendong bayi penyu berhidung babi di Hong Kong Selasa lalu. Seorang pegawai peternakan Kadoorie menggendong bayi penyu berhidung babi di Hong Kong Selasa lalu.
Penyu Carettochelys insculpta mendapat julukan tersebut karena dua lubang hidungnya yang besar di ujung moncongnya yang panjang dan berdaging.
Mereka dapat ditemukan di aliran air tawar, laguna dan sungai di Australia dan Papua Nugini.
Ancaman terbesar yang mereka hadapi berasal dari perdagangan hewan ilegal, penangkapan ikan komersial, serta pemburu telur dan daging.

Tampilan moncong kura-kura dari dekat.
Ratusan penyu hidung babi yang terancam diselundupkan keluar Indonesia dan dijual secara ilegal sebagai hewan peliharaan telah dikembalikan ke tanah air mereka.
Juru bicara Kementerian Kehutanan Indonesia Masihad mengatakan 609 bayi penyu tersebut merupakan bagian dari 800 bayi penyu yang disita oleh pihak berwenang Hong Kong awal tahun ini.
Mereka tiba di Bandara Internasional Jakarta Rabu lalu, menunggu untuk diangkut ke habitat aslinya di provinsi Papua di timur jauh Indonesia.
Penyu berhidung babi yang memiliki nama ilmiah Carettochelys insculpta ini dijuluki karena moncongnya yang panjang dan gemuk dengan dua lubang hidung besar di ujungnya.
Mereka dapat ditemukan di aliran air tawar, laguna dan sungai di Australia dan Papua Nugini.
Mereka menghadapi ancaman terbesar dari perdagangan hewan ilegal, penangkapan ikan komersial, dan perburuan telur dan daging penyu.
(Associated Press/Terjemahan: Lin Yati)