Skip to main content
News

Kura-Kura Moncong Babi, Hewan Endemik Papua yang Banyak Diburu untuk Dijual ke Luar Negeri

By December 21, 2022December 8th, 2023No Comments

Kura-kura moncong babi, hewan endemik Papua yang terancam punah karena banyak diselundupkan ke luar negeri. (Foto : Reptil Indonesia)

JAKARTA, iNews.id – Labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta) merupakan ikan dengan jenis kura-kura berpunggung (cangkang) lunak, anggota suku Trionychidae. Hewan reptil ini sering juga disebut dengan nama kura-kura.

Kura-kura moncong babi merupakan hewan endemik Papua yang populasinya di alam bebas sangat terancam. Selain diburu untuk dikonsumsi, hewan peliharaan populer ini sering diselundupkan ke luar negeri (Cina dan Taiwan) untuk dikonsumsi sebagai obat.

Secara umum kura-kura moncong babi hidup di sejumlah sungai di daerah bagian selatan Papua. Populasi terbesarnya di Kabupaten Asmat, Mappi dan Merauke.

Kura-kura moncong babi merupakan satwa liar endemik Papua yang dilindungi Undang-Undang berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Sebagai satwa dilindung, maka penyelundup reptil ini terancam penjara.

Saat ini, Taman Nasional Gunung Lorentz menjadi tempat perlindungan terakhirnya. Sebab satwa langka tersebut belakangan sering diselundupkan, mengingat tingginya permintaan pasar luar negeri.

Karakteristik kura-kura moncong babi

Kura-kura moncong babi tidak seperti spesies kura-kura air tawar lainnya yang memiliki kaki sebagai alat gerak. Pada reptil ini, kaki labi-labi berfungsi sebagai sirip, menyerupai penyu.

Hidungnya terlihat seperti babi yang memiliki lubang hidung di ujung moncong berdaging. Inilah mengapa namanya disebut kura kura hidung babi (pig-nosed turtle).

Tempurungnya biasanya berwarna abu-abu dengan tekstur kasar. Sementara plastron berwarna krem. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilihat dari bentuk ekornya yang lebih panjang dan lebih sempit. Kura-kura moncong babi bisa tumbuh hingga sekitar 70 cm dengan berat lebih dari 20 kg.

Satwa ini merupakan jenis omnivora yang berarti memakan tumbuhan dan hewan. Namun kura-kura ini lebih menyukai tanaman dan buah daripada binatang di alam liar.

 

Sumber: papua.inews.id

Papua Conservation

Asiki, Jair,
Boven Digoel Regency,
Papua 99661

 

T: 021-396-7102
E: mail@papuaconservation.com